"Tantri Yuliandini"
aids-ina@yahoogroups.com, wartaaids@yahoogroups.com, mediacare@yahoogroups.com, elizabeth.swanti@gmail.comLOKAKARYA NASIONAL PENELITIAN HIV DAN AIDS:
PEREMPUAN, ANAK, DAN REMAJA
Jakarta, 12 – 13 Desember 2007
Berbagai hasil penelitian, studi dan asessment terkait dengan HIV, perempuan, anak dan remaja akan dipresentasikan pada Lokakarya Nasional Penelitian HIV dan AIDS, 12 – 13 Desember 2007 di Jakarta. Pada acara yang diselenggarakan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional dengan dukungan UNICEF ini diharapkan terjadi interaksi positif dan jejaring antar peneliti dari berbagai bidang dan daerah. Selain itu, para peneliti juga akan berinteraksi dengan para pelaksana program ataupun pemberi layanan HIV dan AIDS dari beragam latar belakang, baik LSM, pemerintah, rumah sakit, puskesmas maupun kelompok-kelompok komunitas rentan. Interaksi ini diharapkan akan membantu peneliti dalam mengembangkan riset operasional yang dapat dimanfaatkan secara langsung hasilnya oleh pelaksana program serta dapat dimanfaatkan sebagai alat advokasi yang kuat.
Sekitar 100 orang peserta akan terlibat aktif dalam lokakarya ini pada sessi pleno, paralel ataupun presentasi poster. Hari pertama akan diawali sessi pleno tentang Strategi Nasional Kebijakan dan Stranas AIDS di kalangan perempuan, anak dan remaja. Selanjutnya, peserta mengikuti berbagai sessi paralel dengan topik 1) Perempuan dan HIV; 2) Remaja dan HIV; 3) Penanganan HIV Berbasis Hak Anak; 4) IDU, Napza dan HIV pada perempuan; 5) Anak yang Berkonflik dengan Hukum; serta 6) Keluarga dan Anak yang Terdampak dengan HIV dan AIDS.
Pada hari kedua, sessi pleno akan membahas Epidemi HIV dan IMS di Kalangan Remaja. Topik bahasan pada sessi paralel kali ini adalah 7) Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi (PMTCT); 8) Layanan bagi Ibu dan Anak di Tanah Papua; 9) Aspek Klinis pada Anak; serta 10) Trafficking Perempuan, Anak dan Remaja.
Selama lokakarya ini diperkirakan tampil sekitar 35 orang pembicara dari berbagai daerah di Indonesia yang merupakan tenaga peneliti, aktivis AIDS, aktivis perempuan, aktivis remaja, aktivis hak anak, serta pejabat pemerintah,
Panitia juga menyediakan kesempatan presentasi dalam bentuk poster. Selain para peneliti, para aktivis LSM juga bisa presentasi poster tentang hasil analisa cakupan/intervensi sebuah program lapangan.
Acara lokakarya ditutup dengan sebuah sessi pleno untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan dan intervensi berdasarkan evidens (evidence based) dan penelitian yang sajikan selama lokakarya ini. Selain itu juga akan direkomendasikan agenda penelitian khususnya menyangkut HIV dan AIDS pada perempuan, anak dan remaja.
Melalui lokakarya ini diharapkan akan semakin tumbuh minat dan semangat untuk melakukan penelitian di bidang HIV dan AIDS, serta kian disadarinya arti penting penelitian sebagai referensi kebijakan maupun metode peningkatan mutu program HIV dan AIDS di Indonesia.
