Saturday, November 17, 2007

Perbedaan antara Percaya Diri vs Sombong

Budaya

Perbedaan antara Percaya Diri vs Sombong
Oleh : Rachmad Yuliadi Nasir

04-Nov-2007, 21:59:09 WIB - [www.kabarindonesia.com]

KabarIndonesia - Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak menemukan orang yang sangat percaya diri serta orang-orang sombong. Orang yang percaya diri biasanya mudah bergaul dengan orang lain. Sedangkan orang sombong biasanya malas didekati oleh siapa pun. Pasalnya banyak orang yang bingung sebenarnya posisinya ada dimana. Sombongkah atau percaya dirikah Anda?

Berikut perbedaan antara orang sombong dan orang percaya diri:
1. Orang sombong menganggap dirinya lebih tinggi dari orang lain.
Sedangkan orang percaya diri percaya bahwa dirinya memiliki keunikan dan talenta sebagaimana yang dianugerahkan berbeda kepada setiap orang.

2. Orang sombong seolah selalu tahu apa yang paling baik untuk orang lain. Sedangkan orang yang percaya diri selalu terbuka tentang pendapatnya terhadap orang lain.

3. Orang sombong biasanya tajam terhadap orang yang ia lihat sebagai saingan. Orang percaya diri sudah lahir dengan kemampuan untuk bersaing.

4. Orang sombong sulit dan bahkan tidak pernah mengakui kesalahan mereka. Orang percaya diri tidak takut untuk mengaku bahwa ia melakukan kesalahan.

5. Orang sombong biasanya suka jika orang lain melakukan kesalahan sedang mereka yang percaya diri suka membantu orang menghadapi kesalahan yang mereka buat.

6. Orang sombong biasanya sangat peduli dengan pendapat orang lain terhadap dirinya. Sedangkan orang percaya diri tidak terlalu peduli dengan pendapat orang lain terhadap dirinya.

7. Orang sombong biasanya suka membanggakan dirinya, sedangkan mereka yang percaya diri cenderung diam.

Lalu bagaimana cara menjadi percaya diri tanpa berubah menjadi sombong?

Peduli akan penampilan
Perbaiki penampilan anda tanpa maksud bahwa orang lain akan kemudian memuji anda karena itu. Lakukan itu karena anda tahu bahwa anda harus mengeluarkan sisi terbaik dari diri anda.

Berikan senyuman tulus
Berusahalah untuk senyum kepada semua orang sebagai ungkapan hati anda yang paling dalam, bukan senyum karena orang bisa terpesona terhadap senyuman anda. Senyuman tulus adalah lambang percaya diri dan kode kepada orang lain bahwa anda adalah orang baik yang bisa menjadi teman yang baik pula.

Perhatikan orang lain
Mulai sekarang, berikan waktu anda untuk menanyakan kepada teman atau orang sekitar anda apa kabar mereka dan libatkan diri pada mereka, serta lakukan itu dengan tulus pula. Tunjukkan bahwa anda melihat mereka sebagai orang-orang yang anda hargai, siapa pun dan apapun posisi mereka.

Jangan ketinggalan jaman
Untuk menjadi orang yang percaya diri, anda perlu terus menginformasikan kepada diri anda tentang apa yang terjadi di sekitar anda. Caranya, ikuti berita di koran dan televisi. Ini membantu anda percaya diri jika terlibat percakapan dengan siapa saja. Asal jangan jadi sok tahu!

Luaskan pergaulan
Jangan puas berada di lingkungan kecil milik anda sekarang. Sebisa mungkin luaskan pergaulan. Jangan pilih-pilih teman dari segala kalangan. Melihat dunia dari segala perspektif bisa membantu anda untuk menjadi percaya diri tanpa menjadi sombong. Karena anda tahu bahwa di atas langit masih ada langit dan anda pun tahu bahwa di dunia ini masih banyak orang yang hidup dalam kesulitan.

Mensyukuri keberadaan anda
Ini adalah kunci penting untuk menjadi orang yang percaya diri. Banyak orang yang tidak percaya diri karena melihat kelemahan dirinya.
Dan banyak orang yang menjadi sombong karena merasa apa yang mereka punya lebih dari orang lain. Padahal inti bersyukur ialah menyadari bahwa semua itu berasal dari Tuhan semata. Tuhan pun bisa mengambilnya kapan saja Ia mau.
Karena itu tidak ada yang perlu disombongkan tapi tidak ada pula yang tidak disyukuri.
Dengan keunikan anda, anda bisa menjadi diri sendiri dan bisa berusaha memberi yang terbaik.

Ubah pola pikir anda
Dengan semua pengetahuan itu, mulai ubah cara pandang anda terhadap dunia. Jika pola pikir anda sudah terbentuk, itu akan tercermin kepada gerak-gerik anda, kata-kata anda, dan perilaku anda.