Saturday, November 17, 2007



Lumba Lumba Living 01


Nanggroe Aceh Darussalam
Profil | Sejarah | Arti logo | Nilai budaya
Nama Resmi :Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Ibukota :Banda Aceh
Luas Wilayah :56.500,51 Km2
Jumlah Penduduk :3.899.290 Jiwa
Suku Bangsa:
Aceh, Gayo, Alas, Tamiang, Jawa, Simeuleu, Kluet, Aneuk Jamee.
Suku pendatang : Jawa, Minang, Palembang, Makassar dan lain-lain.
Agama:
Islam : 98,80 %, Kristen Protestan : 0,84% Khatolik: 0,16%, Buddha : 0,18%, Hindu : 0,02%.
Wilayah Administrasi:
Kabupaten : 17, Kota : 4, Kecamatan: 241, Kelurahan : 112, Desa: 5.853
Lagu Daerah
Lain-lain
:
:
Bungong Jeumpa
642 mukim. Mukim adalah kesatuan masyarakat hukum dalam Provinsi NAD yang terdiri atas gabungan beberapa gampong yang mempunyai batas wilayah tertentu dan harta kekayaan sendiri, berkedudukan langsung dibawah kecamatan. Dipimpin oleh Imum Mukim.
Website::http://www.nad.go.id

Nanggroe Aceh DarussalamProfil | Sejarah | Arti logo | Nilai Budaya
Simbol kepahlawanan dan keberanian suku bangsa Aceh adalah Rencong. Hal ini dapat kita saksikan dalam sejarah, ketika orang-orang aceh melawan Belanda yang menggunakan senjata sangat canggih pada masa itu, namun orang Aceh hanya menggunakan senjata tradisional yaitu rencong, pedang dan tombak (seperti yang digunakan Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro dll). Namun kini, keberadaan rencong bukan lagi sebagai senjata, namun telah beralih menjadi salah satu kelengkapan pakaian adat pria Aceh. Betapa rencong sudah beralih berfungsi, sehingga yang dulunya tajam sekarang menjadi tumpul, karena fungsinya hanya untuk penghias pada acara-acara seremonial belaka.
Masyarakat Aceh Sangat mempercayai dan meyakini akan ajaran agamanya, yaitu Islam. Masyarakat memegang teguh keyakinan tersebut. Masyarakat Aceh Sangat menghormati dan menghargai Para Ulama, sebagai pewaris para Nabi. Sehingga ketundukan pada ulama melebihi ketundukan pada para penguasa.
Upacara-upacara Adat
Perkawinan, dengan prosesi : Berinai, Khatam Quran, Mandi, Peusijuk/Tepung Tawar.
Hamil : Intat Bu/antar Nasi untuk Wanita Hamil/kenduri Wanita Hamil. Dengan memasak makanan-makanan yang disukai oleh wanita hamil.
Kelahiran : Peutron Aneuk/Turun Tanah, Peucicap/suatu ritual untuk menginginkan anak sesuai yang diharapkan, seperti dengan bercukur, bercermin supaya cantik/ganteng, memberikan madu dengan meletakkan dibibir, agar sianak menjadi manis.
Sunatan : Suatu upacara dalam rangka untuk sunat rasul anak-anak yang menjelang dewasa, dengan mengundang sanak kerabat dan handai taulan dengan memotong kerbau, kambing atau sejenis untuk kenduri/makan bersama.
Falsafah Hidup Masyarakat Setempat
Karong, artinya family atau saudara yang dihitung dari keluarga ibu.
Kaom, artinya semua saudara dari pihak ayah/laki-laki dan saudara pihak perempuan/ibu.
Hudeep Saree Matee Syahid, artinya Hidup bersama-sama atau Mati Mulia/Syahid.
Adat Bak Po Teumeureuhom Hukom Bak Syiah Kualo, Qanun Bak Putro Phang, Reusam Bak Laksamana artinya hukum umum ditangan pemerintah dan hukum syari’at ditangan ulama.

Nanggroe Aceh Darussalam

Arti Logo
Kupiah (Peci) Aceh berbentuk segi 5 (lima), adalah melambangkan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang bermakna Falsafah hidup Rakyat dan Pemerintah Daerah yang disebut PANCACITA yang terdiri dari lima unsur.
Dacing : melambangkan Keadilan.
Rencong : melambangkan Kepahlawanan.
Padi, Kapas, dan Cerobong Pabrik : melambangkan Kemakmuran.
Kubah Masjid, Kitab dan Kalam : melambangkan Keagamaan dan Ilmu Pengetahuan.
Warna Putih :melambangkan Kemurnian.
Warna Kuning :melambangkan Kejayaan.
Warna Hijau : melambangkan Kesejahteraan dan Kemakmuran.

Nanggroe Aceh Darussalam
Sejarah
Suku Aceh merupakan salah satu suku yang tergolong ke dalam etnik melayu atau ras melayu, dan sering diakronimkan dengan Arab, Cina, Eropa, dan Hindustan (ACEH)
Aceh adalah tempat pertama masuknya agama Islam di Indonesia dan sebagai tempat timbulnya kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu Peurelak dan Pasai. Puncak kejayaan Aceh dicapai pada permulaan abad ke-17, masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Pada masa Sultan Iskandar Muda agama dan Kebudayaan Islam begitu besar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh, sehingga daerah ini mendapat julukan “seuramo mekkah” (serambi mekkah). Namun sepeninggalnya Sultan Iskandar Muda, penggantinya tidak mampu mempertahankan kebesaran kerajaan tersebut, sehingga posisinya agak melemah. Hal ini menyebabkan Aceh menjadi incaran pihak Barat yang pada saat itu sedang mencari daerah jajahan.
Pada abad ke 17 bangsa Portugis mulai datang, kemudian pada tanggal 26 Maret 1873, Belanda menyatakan perang kepada Sultan Aceh yang disebut “Perang Sabil” atau perang sabilillah yang berlangsung selama 30 tahun dengan menelan jiwa cukup besar, baik dipihak Belanda yang menyebabkan tewas beberapa orang Jendralnya maupun pihak Aceh banyak para pejuang yang gugur sebagai syuhada. Kondisi ini memaksa Sultan Aceh terakhir, Tengku Muhd. Daud mengakui kedaulatan Belanda di tanah Aceh.
Secara umum Daerah Aceh tidak pernah ditundukkan secara menyeluruh, sebagaimana daerah lainnya di Nusantara hingga datangnya Bala Tentara Jepang.

Lumba Lumba Living 01


Lumba Lumba Living 01living area A peek towards the pantrybathroom, shower, toilet and  mandi
Banded snake eel by Alex Blanckley, Gapang, June 2006 Flying gurnard by Jeremy, Gapang Beach, July 2006 Common seahorse by Alex Blanckley, Gapang, June 2006 Frogfish by Jeremy, Gapang Beach, July 2006
Banded snake eel
Flying gurnard
Common
seahorse
Robust pipe fish
Tiny frog fish
Pegasus or sea moth
29 July 2006: The dives from the beach, just in front of the diveshop, are getting more and more interesting for critter lovers and under water photographers. Seahorses, ghost pipefishes, stick pipe fishes, stargazer, nudibranches, flatfishes, flying gurnards and tiny frogfishes in different colours; black, red and yellow.
Banded snake eel by Alex Blanckley, Gapang, June 2006 Flying gurnard by Jeremy, Gapang Beach, July 2006 Common seahorse by Alex Blanckley, Gapang, June 2006 Frogfish by Jeremy, Gapang Beach, July 2006
Banded snake eel
Flying gurnard
Common
seahorse
Robust pipe fish
Tiny frog fish
Pegasus or sea moth
Tips Menghadapi Gempa Bumi

• Bila Berada di Dalam Rumah

1. Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah di bawah meja atau tempat tidur.
2. Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.
3. Jauhi rak buku, lemari dan jendela kaca.
4. Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda- benda yang tergantung di dinding dan sebagainya.

• Bila Berada di Dalam Gedung Bertingkat

1. Hindari penggunaan lift, gunakan tangga darurat
2. Siapkan senter atau alat penerangan untuk berjalan di tangga darurat

• Bila Berada di Luar Ruangan

1. Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi, dan sebagainya.
2. Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.
3. Jauhi rak-rak dan jendela kaca.

• Bila Berada di Dalam Ruangan Umum

1. Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi orang.
2. Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, lemari , jendela kaca dan sebagainya.

• Bila Sedang Mengendarai Kendaraan

1. Segera hentikan di tempat yang terbuka.
2. Jangan berhenti di atas jembatan atau di bawah jembatan layang/jembatan penyeberangan.

Sumber : Bakornas


Tips Menghadapi Tsunami

• Jika tinggal atau berada di pantai

- Kenalilah dengan baik tempat-tempat yang dapat digunakan untuk menyelamatkan diri dari terjangan gelombang tsunami seperti bukit, bangunan tinggi, menara air, pohon dan bangunan tinggi lainnya.

- Kenalilah dengan baik tanda-tanda akan datangnya tsunami. Yaitu sebagai berikut:

1. Air laut yang surut secara tiba-tiba.
2. Terciumnya bau garam yang menyengat secara tiba-tiba.
3. Munculnya buih-buih air sangat banyak di pantai secara tiba-tiba.
4. Terdengar suara ledakan keras seperti suara pesawat jet atau pesawat supersonik atau suara ledakan bom runtuh.
5. Terlihat gelombang hitam tebal memanjang di garis cakrawala.

- Jika anda melihat salah satu atau beberapa dari tanda-tanda tersebut, lakukanlah hal berikut:

1. Jika anda sedang berada di atas kapal di tengah laut, segera pacu kapal anda kearah laut yang lebih dalam
2. Jika anda berada di pantai atau di dekat pantai, segera panjat bangunan atau pohon yang tinggi, yang paling dekat dari tempat anda berada. Ingat waktu kita untuk berlari dari kejaran gelombang tsunami itu hanya kurang dari 20 menit.

Sumber : LIPI
Pulau Weh: The most northwestern island of Indonesia offers truly world class diving with clear waters and impressive under water landscapes. Here, where the Andaman Sea meets the Indian Ocean, the deep waters and currents around the island sustain an unbelievable amount and variety of marine life, ranging from tiny critters to grand pelagic's ...

School of bigeye trevallies at Pantee Peunateungphoto by Ekhard KrumpholzWhale shark by Armin & Birgit Trutnau

Dive in crowds of fish, not in crowds of divers:
Still being an insiders' secret, and off the beaten track, Pulau Weh offers unspoiled and uncrowded dive sites. Add our team's dedication, experience and love for the ocean and you'll get unforgettable dives, from spectacular full-adrenaline dives to long slow relaxed macro spotting dives.

homebase in paradiseTime to go diving
Homebase in paradise:
We are a small dive operation in a great dive shop. Open since 1998, Lumba Lumba Diving Centre has become a meeting point on Gapang Beach, a hub of activity from where the diving starts, a friendly n welcoming place where you can feel at home.

Taste some of the Wonders of Weh: dive into the dive site descriptions n some more photos.
How to come up to Weh: Take a night bus from Medan to Banda Aceh, then the morning fast ferry and reach Gapang Beach before noon, or fly from Medan and be here late afternoon the same day!
Stay & relax here: Gapang offers the widest choice in accommodation, from cheap basic wooden huts to comfortable bungalows. Sure you will find something to fit your taste n budget!

fin Tips & fish Tales: Don't miss out on the latest news, stories & background info, comments, links, tips and more....