Saturday, November 17, 2007

Gempa dan Tsunami Guncang Asia

JAKARTA 27 Desember 2004


Gempa dan Tsunami Guncang Asia

Dua presiden menyatakan peristiwa tersebut sebagai bencana nasional. Persis satu tahun setelah gempa besar menghancurkan Bam, Iran, sekeliling Samudra Hindia diguncang musibah serupa. Gempa Bam berkekuatan 6,6 skala richter pada 26 Desember 2003 menewaskan sekitar 41 ribu orang. Gempa Samudra Hindia pada 26 Desember 2004 menewaskan sedikitnya 7.000 orang.

Badan Meteorologi dan Geofisikan (BMG) kemarin hanya mencatat satu kejadian gempa dengan kekuatan 6,8 skala richter. Sedang badan survei geologi Amerika, USGS mencatat kemarin terjadi 15 kali gempa. Gempa yang terjadi pertama pada sekitar pukul 07.00 WIB menurut catatan USGS berkekuatan 8,9 skala richter. Gempa yang tercatat BMG maupun USGS semuanya berpusat di pantai barat Sumatra Utara dan menjalar ke pantai barat Nanggroe Aceh Darussalam hingga Kepulauan Andaman, India. Kedalaman pusat gempa menurut BMG mencapai 20 kilometer, namun menurut USGS hanya 10 kilometer. Kedadalaman pusat gempa yang kurang dari 80 kilometer membuat peristiwa tersebut berefek dahsyat.

Jika memang skalanya sampai 8,9 skala richter, maka gempa kemarin termasuk gempa terbesar kedua sejak abad ke-17. Gempa paling besar terjadi di Kanada pada 26 Januari 1700. Waktu itu kekuatan gempa setara dengan 9 skala richter. Data korban tidak tercatat. Tujuh negara di Asia menjadi korban gempa yang kemarin disusul gelombang tsunami. Masing-masing adalah Indonesia, Thailand, Malaysia, India, Maldives, Bangladesh, dan Srilanka. Presiden Srilanka, Chandrika Kumaratunga langsung menjadikan peristiwa tersebut sebagai musibah nasional.

Hal serupa juga dinyatakan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Pernyataan itu dikemukakan Yudhoyono di Papua, sesaat setelah mengunjungi korban gempa di Nabire, Papua. Atas peristiwa tersebut, Yudhoyono membatalkan kunjungannya ke Ambon untuk merayakan Natal bersama warga setempat yang dijadwalkan berlangsung hari ini (27/12). Ia juga menyatakan langkah tanggap darurat. Lebih lanjut Presiden juga memerintahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menangani masalah tersebut. Tadi malam, di Jakarta, Kalla langsung menggelar rapat mendadak bersama sejumlah menteri. Rencananya, hari ini Kalla akan menuju NAD untuk melihat lokasi kejadian dan mengunjungi para korban.

Srilanka menjadi negara dengan jumlah korban paling banyak. Sampai tadi malam tercatat sudah 3.000 warga Srilanka tewas akibat peristiwa tersebut. Sedang India kehilangan sedikitnya 1.900 orang, Indonesia sekitar 1.870 orang, Thailand 198 orang, Malaysia 42 orang, Maldives 10 orang, dan Bangladesh dua orang. Angka korban tersebut tertulis di media-media asing. Sedang pemerintah Indonesia menyebut warganya yang tewas akibat peristiwa itu sekitar 500 orang dan kebanyakan anak-anak. Sampai tadi malam, evakuasi dan pencarian korban di NAD terus berlangsung. Sedikitnya 30 ribu warga NAD mengungsi.