Saturday, November 17, 2007

Meulaboh Rata dengan Tanah, 10 Ribu Tewas

Jakarta 29 Desember 2004

Meulaboh Rata dengan Tanah, 10 Ribu Tewas


MEDAN -- Kota Meulaboh, ibu kota Aceh Barat, dilaporkan rata dengan tanah. Bupati Aceh Barat, Syahbuddin BP, mengatakan hanya ada sekitar 25 persen bangunan yang tersisa, lainnya hancur. Syahbuddin memperkirakan sebanyak 10 ribu warga di Meulaboh telah meninggal dunia. Mayat-mayat mereka, paparnya, masih banyak yang bergelimpangan di tanah setelah digoyang gempa bumi dan tsunami, Ahad lalu (26/12).

''Hingga kini, Kota Meulaboh masih terisolasi. Hubungan darat dari utara dan selatan terputus total, dan hanya bisa dicapai dengan helikopter. Kami mohon pemerintah mengirim bantuan segera,'' kata Syahbuddin di Aceh Singkil, Selasa (28/12). Syahbuddin, yang pada saat gempa berada di Banda Aceh, menyatakan ia memperoleh kabar tentang kondisi di daerahnya dari Bupati Nagan Raya, T Zulkarnaedi. Keduanya menggunakan fasilitas telepon satelit yang menurutnya tak berlangsung lama.

Kota Meulaboh berpenduduk sekitar 40 ribu jiwa, sedangkan penduduk Aceh Barat seluruhnya sekitar 195 ribu jiwa. Meulaboh dari utara bisa dicapai dari Kota Banda Aceh setelah melewati Lhoknga, sedangkan dari Sumatra Utara melalui Dairi, Subussalam, dan Tapak Tuan, ibu kota Kabupaten Aceh Selatan. Kata Syahbuddin, jalur darat dari selatan di tiga lokasi sudah terputus, yaitu Ujung Mangki, Balongan, Rantau Sialang. Ketiganya di wilayah Kabupaten Aceh Selatan. Hubungan dari utara juga terputus, yaitu di Kandang dan Kota Fajar.

Pulau Simeulue yang dekat dengan pusat gempa, hingga kini belum diketahui kondisinya. Dari penjelasan petugas bagian informasi Posko Satkorlak Kantor Gubernur Banda Aceh, Rahmanudin, pihaknya kesulitan mengakses ke daerah itu. Rahmanudin memperkirakan kondisi di Simeulue akan sangat parah mengingat dekatnya dengan pusat gempa berkekuatan 8,9 skala Richter itu. Keadaan di sana, tuturnya, bisa lebih buruk daripada yang terjadi di Meulaboh. Kemarin, Wapres Jusuf Kalla sempat melihat dari helikopter keadaan di Pulau Simeulue. Rombongan Wapres tidak bisa mendarat mengingat kondisi di pulau itu porak-poranda.