Titanic Tenggelam Lebih Cepat dari Dugaan
Jakarta, Selasa 06/12/2005
iptek
Bagian haluan kapal titanic yang tenggelam di dasar Laut Atlantik Utara
Penemuan dua potongan besar lambung kapal Titanic di dasar laut menunjukkan bahwa kapal pesiar mewah itu tenggelam lebih cepat daripada dugaan semula, begitu diungkapkan para peneliti.
Potongan lambung kapal itu adalah bagian penting dalam struktur dan merupakan pembentuk dasar kapal yang hilang ketika runtuhan Titanic pertama kali ditemukan tahun 1985.
Menurut reka ulang yang didasarkan temuan di atas, bagian dasar lambung kapal pecah terlebih dahulu, baru bagian haluan dan buritan terpisah. Dikatakan Roger Long, aristek perkapalan yang menganalisa temuan tersebut, buritan - atau bagian belakang kapal - yang masih mengapung dan dipenuhi penumpang, kemudian tenggelam ke dasar laut sekitar lima menit sesudahnya.
"Itu pasti suatu kejadian yang amat mengerikan," katanya.
Para peneliti sebelumnya yakin bahwa Titanic pecah dalam dua bagian utama, haluan dan buritan, seperti yang dilukiskan dalam fil Titanic tahun 1997. David Brown, peneliti Titanic, sebelum penemuan ini memperkirakan bahwa buritan baru tenggelam 20 menit setelah haluan masuk ke dasar laut.
"Ternyata Titanic lebih tidak kenal ampun. Ia menenggelamkan penumpangnya lebih cepat," kata Brown.
Bagian lambung Titanic ini ditemukan sekitar setengah kilometer dari runtuhan buritan, dalam suatu ekspedisi bulan Agustus lalu. Hari Senin lalu, para peneliti Titanic bertemu di Institusi Kelautan Woods Hole untuk mendiskusikan analisa mereka mengenai tenggelamnya kapal raksasa itu.
Bagian lambung yang ditemukan, masing-masing berukuran sekitar 12 kali 27 meter, dulunya adalah satu bagian. Kondisi reruntuhan masih terlihat bagus, dengan cat dasar merah yang masih terlihat. Bagian yang hilang lainnya diduga sudah tercerai berai menjadi ratusan potongan kecil.
Tenggelamnya Titanic sendiri merupakan suatu ironi. Kapal mewah seberat 46.000 ton itu disebut sebagai "tidak mungkin tenggelam" oleh majalah-majalah dan koran masa itu. Namun kapal menabrak sebuah gunung es pada pelayaran pertamanya, tepat sebelum tengah malam pada 14 April 1912, dan tenggelam keesokan harinya. Sekitar 1.500 penumpangnya tewas.
Penjelajah Robert Ballard menemukan runtuhan kapal itu tahun 1985 di kedalaman 3.900 meter sekitar 608 kilometer sebelah tenggara Newfoundland.